Ada yang lebih peka mendengar dari telinga
Ada yang lebih perasa dari kedua bola mata yang basah
Dan jantung yang berdentum di kerangkeng dada
Ada yang lebih berprasangka baik dari kedua tangan yang tengadah
dan pikiran lurus, sebab ia mencoba menyisir yang kusut, melerai yang sengit
Selembar kertas kosong, meski tidak lapang
Bersedia mendengar cerita, omong kosong, janji manis, mulut buayamu
Selembar kertas, bila ditulisi 'ah'
Maka bergetarlah bumi
Kesedihan rontok dari langit, tanah pun limbung menerimanya
Aku berpijak di atas tanah yang basah
Sebab hujan terdengar seperti tangis yang tak kunjung kering
Konstan dan statis
Dalam tidur, aku tidak kemana-mana
Bahkan mimpi tampaknya mulai sungkan menculikku
Aku dibiarkan begitu kesepian, membereskan tangis yang berserakan di kamar
Seseorang tidak kubiarkan masuk
Meski sekarung peluk dibuatnya menjadi lebih manis
Barangkali akan kulemparkan ke luar
Waktu begitu liar, waktu juga yang akan mengurai
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin