Langsung ke konten utama

Terus Bangkit

Siapa sih di antara kita yang akan tahan saat sedang cemas? Tapi, apa ya kalau terburu-buru lari dari kecemasan akan membuat masalah teratasi? Bagaimana dengan menikmatinya sejenak alih-alih hanya menggeluti cara cepat menjauhi kecemasan?

Semakin bertambah usia, saya cenderung bereaksi cemas ketika hendak menghadapi suatu hal yang baru. Mengapa? Karena itu membuat saya tidak nyaman. Namun ada sisi lain yang barangkali belum terjamah mengenai kecemasan, salah satunya adalah dampak cemas terhadap diri saya.

Cemas artinya saya tidak siap dengan perubahan, padahal perubahan tidak selalu berarti negatif. Cemas dapat menjadi indikator bahwa ada yang mesti saya upgrade dari dalam diri saya. Tidak hanya untuk menjawab tuntutan zaman, tapi juga untuk kebaikan diri sendiri, bahwasanya saya saya harus berkembang menjadi lebih baik lagi. 

Lalu apa yang saya rasakan atau bagaimana reaksi saya ketika sedang cemas? Ada beberapa hal yang saya rasakan, paling tidak ini cukup membuat saya kewalahan. Misalnya, mual dan pusing, cepat emosi, mudah lelah, dan mengurung diri. Adakalanya saya sangat ingin menuruti dan meninabobokkan reaksi itu, tapi ada kekhawatiran malah akan semakin membuat saya ingin lari dari sumber kecemasan tanpa sedikit pun mau menghadapinya. 

Lantas apa yang kerap saya lakukan jika dilanda cemas? Hal paling lumrah yang dapat saya lakukan adalah meminta bantuan orang terdekat untuk menenangkan dan meyakinkan saya bahwa all is going to run well. Namun lagi-lagi cara ini tidak pernah berjalan mulus. Alih-alih meminta bantuan dari pihak lain, justru sayalah orang pertama yang seharusnya membantu diri sendiri. 

Kepada teman-teman, orang tua, adik-adik, bahkan kekasih, maafkan karena saya sering kali menuntut perhatian yang sama seperti saya memperhatikan kalian. Rasanya tidak adil jika saya memberikan perhatian itu dengan maksud pamrih. 

Oh ya, kepada perempuan-perempuan yang sedang berjuang keras membantu dirinya sendiri (dengan sekuat tenaga melakukan terbaik untuk dirinya tanpa bertujuan mendapatkan validasi, tanpa bertujuan mencari perhatian, tanpa bertujuan menciderai perempuan lainnya), teruslah bangkit, sebab Tuhan tak hanya ada dalam cahaya. Tabik dari saya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Terjemahan William Wordsworth - I Wandered Lonely as a Cloud

Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia.  *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...

To Our 2nd Anniversary

The night has fall, curled around, and settled In silence and peace, the moon flickered courageously and stars blinked naughty It was a rectangled room with a hanging rattan bulb where the cold took hold A wave of joyful energy gathered and helped me chanted, "this day came, we're filled with love and pleasure." We have shared sunrises and sunsets Conquering all fears, expressing the passage of time, enduring love, and tumbling in joy. I dove beneath the quilt Drifted into dreams  "Before two, I was one celebrating the innocence, the unsolved questions about why I was one, not two.  I was a foreigner, wandered with a self-made map In the North I would see the frosting winter, magical skies with ribbons of light In the East, I would see new days filled with promise, flashing out warm greetings In the South, days stretch long, bread freshly baked, and conversations about clumsy feet strolling through the field never ends In the West, trees trembled the rustling leaves....

2020 to 2024

The main themes for each year 2020 - pandemic, letting go, surrender, anxiety, invention, depression, betrayal, Italian food 2021 - teamwork, hope, vaccine, Italian food, people pleaser, hardworking, disappointment, letting go what doesn't serve me anymore, depressed, hard conversation, split, move on 2022 - healing, making plans, appointments with psychologists, false hope, broken heart, move on, blaming myself and others, seeking validation, betrayal, self love, meeting new people, photography, 2023 - fitness, new routine, falling in love, Montessori, self love, family, guilt, African food indecisiveness, failing to set boundaries, scared of failure, anger, manipulation, split, psychologist, hope, independence, redefining who I am, falling in love again, forgiveness, trust, adjustment to LDR, free from alcohol, cooking 2024 - family, gain my strength, self love, positivity, silence is gold, focus on becoming a better version of myself, gratitude, stress, peace, fitness, disciplin...