Turun dari lift
Membaca peta
Ingin makan shiratake
Berpusing di sepanjang pemberhentian transjakarta
Mobil merayap
Jalanan padat
Sinyal telepon melemah
Bangku penumpang yang penuh
Listrik padam
Begitu pun air
Aku berjalan di atas jembatan papan
Parit-parit sedang dibongkar
Banjir melebar
Kawat besi tersangkut di rumah makan
Tukang parkir bersedih
Penjual kopi tersenyum
Aku meraih beberapa koin dalam saku celana
Dalam pikiranku mungkin kau akan pulang
Waktu melambat
Kau memintaku untuk tidur sebentar
Memejamkan mata
Menghitung pelan empat tujuh delapan
Dalam hati, "Untuk meringkas waktu" katamu
Dalam hati, "Untuk meringkas waktu" katamu
Namun tak ada yang sesenyap ini
Seperti di kamar
Kita tak perlu tahu kemana derit jam tengah malam dilenyapkan
Jekardah, November 2019
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin