aku pulang
Musim panas katamu
Adalah musim panen pagi hari
Saat matahari berhenti menjadi pongah
Diangkatnya hari-hari yang berat
Saat kemarin
Ketika masa lampau berhenti bekerja
Berhenti mengenang khidmat namamu
Berhenti berjalan ke tepian
Mengikuti kemana ia menggiring matamu
Membawanya pada tujuan yang asing
Dan rindu pulang
Ketika yang kau dapati bahwasanya dirimu telah hilang
Kau ingin kembali diam-diam
Seandainya ak berjalan
Tanpa mengingat kemana larinya sunyi
Kemudian meletup kecil di telinga
Merambat menuju rumah siput dan saraf yang teratur
Melingkar dan tidak bergerak
Meraih semua pandangan di hadapanku
Mengubahnya menjadi sinyal putus dan padam
Malam pun hablur
Ke dalam nyala kota yang bising
Polis yang bias
Sejarah-sejarah yang keliru
Palsu dan gampang beredar
Lalu di hadapanku
Di ujung jalan pulang yang terpisah dan sangah jauh
Kau bawa seribu tahun cahaya
Melesat bagai mimpi ajaib
Aku terkenang kisah orang-orang suci yang terlahir kembali
Setelah sekian kali mereka mati
Membenamkan segala yang tumbuh dan liar di kepalanya
Dibasuh dan dijernihkan
Musim panas adalah sunyi
Lelap tidur siang yang singkat
Di matamu
Aku pandangi wajahnya yang dingin
Semoga yang fana mendekap sedang yang kekal mengurapi
Dan menyertaiku
Jekardah, November 4 2018
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin