Hanya langit memandang kita
dalam gelembung nista yang membengkak
Aku tidak ingat namamu
Kartu nama yang pernah disimpan di sini
Menjadi kabut dalam sunyi
Aku tidak mengenal namamu
Saat itu aku letakkan sebuah mata pena yang melukai
kertas-kertas yang menyudut pada garis tanganku
Diam-diam menghafal detik yang tidak ingin runtuh dari tik
tok
yang sedikit gemetar
Namamu
Ketika hanya rahasia yang menentukan batas gelap
Dan yang kosong
tidak lagi menyebut sesiapa yang mesti diingat
dalam kelam bertubi-tubi
Namamu
Waktu itu hanya bulan yang mendekat pada rumah kita
Angin berisik sesekali menyapu ingatan dalam tubuh tangis
Aku ingin menulis nama-nama kesabaran
yang mengobar lewat ketajaman waktu
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin