: wi jalan 1 dimana aku harus memadamkan api sedang ini waktu hujan adalah malam dan penghuninya yang asing dengan banban motor mengalir denyut mereka yang dikejarkejar para laron dan penyinggahan adalah tempat pemadaman itu sendiri jalan 2 dari mana aku harus memulai sajak ini bila kata habis terpotong lalu bunting tibatiba tanpa ada sedikit sanggama dan bibir yang basah : sajak ini siasia jalan 3 siapa yang harusku kutuk di sini atau melempari rambut dengan gumpalan batu memagari tubuh dengan kerangkeng besi atau meniduri setiap geletar nafas luruh oleh ribuan gerimis gelombang leherku tersekat laut begitu asin dan pekat badan perahu badan ikan aku kini lebih memahamimu : sebagai penghuni malam yang memakai baju kedodoran jalan 4 jarak di sini musti kutuntaskan penghuni malam yang asing di setiap pemahaman akan jalan terselip makna entah segala apa jalan yang asing aku jadi jelma penghuni malam yang asing yang juga siasia sekayu, 19 nov 09
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!