Langsung ke konten utama

Perubahan Yang Tidak Mudah

Selama hampir dua bulan, saya sebisa mungkin rutin untuk jalan kaki setidaknya selama 20 menit. Perjalanan dimulai pukul 5.50 pagi sampai 6.10 atau 6.20 sebab sepuluh menit berikutnya saya habiskan untuk mencari sarapan. Tidak mudah bagi saya untuk banyak beraktivitas terutama karena lutut kiri saya masih cedera, dan saya setiap hari bergantung pada pain killer. 

Mungkin saya mulai merasakan perubahan lebih baik sejak kembali disiplin bergerak. Tubuh saya lebih kuat ketimbang sebelum rutin jalan pagi, minimal saya tidak lekas lelah mendampingi anak-anak selama di kelas. 

Sekarang saya mau mulai olahraga lain yang lebih ringan, minimal untuk menguatkan otot perut, paha, dan lengan. Maklum semenjak pandemi 2 tahun ini, saya jarang sekali berolahraga. Saya juga jadi latah makan makanan yang banyak mengandung gula. Kacau pokoknya. 

Terkadang ketika melihat ke arah kaca, saya benci dengan apa yang saya lihat. Banyak sekali lipatan-lipatan yang tidak diinginkan, namun ntah berapa lama, saya pura-pura tidak melihatnya sebab saya tidak menyukai perubahan secara fisik. 

Bertambah berat badan, bagi saya tidaklah indah. Dan bukan hal yang mudah bagi saya untuk berdamai dengan diri sendiri, bahkan terkadang saya juga bersikap sangat keras pada diri, hingga tidak sadar saat terlalu lelah dan asupan untuk tubuh berkurang, saya jatuh sakit. 

Saha tidak peduli berapa lama yang dibutuhkan tubuh saya untuk kembali sehat dan kuat. Yang saya pedulikan adalah bahwa saya melakukan ini karena saya mencintai diri dan saya masih ingin terus berkembang. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our loved ones