: Alexander Kampung halamanku lahir seiring usiaku hampir memasuki seperempat abad Di kampung halaman aku menginjakkan pijakan pertama ketika bulan terpantul berulang kali oleh angin Sebelum mencapai tanah, ia membeku bersikeras menjadi dingin Di hadapan ranjangku aku kembali teringat kampung halaman Ia tak pernah sekali-kali beranjak dari kepala Bahkan ketika aku sedang sendiri dan tak melakukan apa-apa Kampung halamanku adalah tanah kering dan basah dalam tangis dan tengadah doa Di sana aku ingin sesekali pulang membawa setumpuk koper dan cerita yang belum disebar di media sosial sekali pun Di kampung halaman yang menjadi esok pun pasti gugur dan hablur Jekardah, May 2020
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!