Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

P I J A R

: Onyo Yang sembunyi dalam tidurmu malam ini Tak ada yang lain kecuali sajak-sajak yang kau rapal sendiri Di kepalamu, udara malam, mega mendung --sudah tak ada bintang Semuanya berpusing, menjarah ruas langit yang masih kosong dan gelap Sementara dirimu Sejak dulu terlanjur mencita-citakan untuk menjadi komet Berekor dan terbakar Lalu mengurai yang beku dan usang Jekardah, February 2020

Ne Perds Pas Confiance

Pertanyaan sederhana yang muncul dalam benak saya adalah "mengapa selama ini banyak terkungkung dalam linguistik?" Setelah dilihat-lihat, ternyata saya cenderung lebih menikmati kajian gender. Berangkat dari niat saya yang ingin menulis jurnal tapi clueless mau mengangkat apa, akhirnya menemukan satu hal menarik, yakni stereotip gender dalam kartun Prancis. Awalnya itu bukan fokus saya, sebab sebelumnya saya masih bersikeras ingin mengulik majalah khusus perempuan Prancis yang memandang perempuan sebagai objek. Mengapa majalah, sederhananya saya masih belum bisa move on dari linguistik. Lalu bagaimana dengan kartun? Jujur penelitian mengenai stereotip gender dalam kartun tidak sebanyak dalam iklan. Selain itu, kartun mulai menjadi pilihan tontonan anak sejak usia 18 bulan dan 2 tahun. Artinya stereotip gender sudah disodorkan pada kita sejak dini. Ditambah pembahasan anak juga menjadi bagian dari pekerjaan saya sekarang. Dalam hati, rasanya ingin sekali memeluk semesta yang

Dari Miss Bucyin Untuk Om Chef

Singkat cerita Om Chef telat masuk kitchen hari ini karena semalaman hujan deras Dan sekitaran kami yang turut banjir. Memang belakangan kalau sedang hujan, turunnya bisa berjam-jam, dari malam hingga pagi, dan disertai angin kencang. Sekitar pukul enam pagi kami turun ke bawah memeriksa kedalaman air, ternyata sebatas lutut orang dewasa. Dapat disimpulkan jika Om Chef memaksa jalan, air akan masuk ke mesin. Akhirnya kami putuskan untuk menunggu beberapa waktu sampai air mulai surut. Sampai pukul sembilan, ternyata keadaan belum berubah. Dalam posisi perut lapar, kami putuskan untuk jalan sebentar menerobos banjir untuk mencari kedai bakmi yang mau buka saat darurat. Seratus meter pertama semua toko dan kedai makanan tutup. Bahkan pemiliknya ikut memantau kondisi air agar tidak masuk ke dalam rumah. Lalu kami putuskan berjalan lagi, barangkali akan menemukan satu atau dua kedai makanan yang menjual sarapan. Dua ratus meter lebih kami berjalan kaki akhirnya menemukan satu warung tegal

Dadidu

Mungkin saya satu di antara ribuan manusia yang clueless, ketika punya beberapa hal mendesak yang mesti diselesaikan dalam waktu bersamaan, mendapatkan suntikan energies yang datangnya ntah dari mana. Kalau diingat-ingat, rasanya sulit menghadapi satu jam ke depan, menghadapi besok pagi, atau bahkan satu minggu ke depan. Bukan saja menyoal waktu, mungkin lebih tepatnya mengenai daya tahan diri, seberapa lama kuat memikul beberapa hal itu (sendiri). Lantas ada yang komentar, mengapa tidak dibagikan dengan yang lain? Well, yang saya rasakan pribadi ketika bercerita adalah belum tentu yang mendengarkan menerimanya dengan Baik. Tetapi itu bukan salah mereka, jelas bukan. Artinya mereka di luar kontrol saya. Alangkah enaknya duduk "bengong" tanpa melakukan apa-apa, kecuali hanya duduk, lalu pura-pura tidur sampai tertidur sungguhan. Menyerupai seekor kucing pemalas atau tokoh kartun Sinchan yang tengah berbaring di meja penghangat sambil menggaruk pantat-- terdengar menjadi opsi p

Begitu Dekat

: Onyo Hujan pun turun Orang seperti kita yang terhitung jamak dan nampak kecil dari atas sini perlahan memegang engsel pintu, membukanya sedikit lebih lebar dari beberapa hari yang sudah lewat Selain angin, kabar burung mengenai hal-hal yang membawa sial dan aroma menyengat kaporit dari dasar kolam renang ikut terangkat bercampur dingin AC, juga panggilan-panggilan yang tak terjawab Kira-kira di bulan kedua, selepas menyaksikan tahun baru juga lentik api Menyerupai kembang-kembang mekar cahaya berkilat dari kaca jendela Kita mengintip, dari balik jaring-jaring gorden Terompet dan nada dering ponsel meletup bersamaan Di kaca jendela yang dingin pertengkaran kecil dari sebuah DVD film bajakan terpantul "Kita begitu dekat mencengkeram leher dan punggung, menggigit daun telinga, mengecup kelopak mata yang didera kantuk" Aku bangkit menuju kulkas, meraih botol kosong dan berembun Kau menanak air hingga mendidih Lalu menumpahkan seba

K E T J U P

Komunikasi intrapersonal dapat dilakukan oleh seorang individu dengan dirinya sendiri. Mengintrospeksi diri, merenung, berimajinasi, juga berpikir merupakan cara yang dapat ditemputlh untuk melakukan jenis komunikasi ini. Seorang individu dapat mengenal dirinya lebih dengan melakukan keempat cara itu. Hal ini sejalan dengan apa yang saya lakukan sepanjang perjalanan pulang dari 'rumahmu' ke 'tempatku'.  Memang cuaca sedang mendung dan gerimis jatuh lebih banyak dari biasanya. Saat melintasi jalan tol, nampak awan gelap kian merendah. Mereka tersebar dimana-mana. Beberapa menit berlalu. Sambil mengunyah camilan dari tante, tiba-tiba dari kaca mobil terlihat awan hitam menyerupai seekor burung besar dengan sayap terbentang lebar dari kiri ke kanan. Lama terpukau, saya kemudian berpikir "Wah, indah sekali."  Di tengah pemandangan ini, saya bertanya-tanya, mengapa burung menjadi hal pertama yang terbesit dalam pikiran saya? Atau sekali mempunyai sayap,