Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Anxious-preoccupied

Berkatalah ia dalam hati "Hari ini belum benar-benar malam tapi aku terlanjur ingin bunuh diri aku menghitung berapa lama bertahan menghitung berapa banyak pemberontakan luka yang dijebloskan tanpa ampun aku berada di antara yang tidak sembuh perkawinan yang lemah dan sakit lantas menjelma burung ia terbang di dekatku sesekali merendah dan meninggi mempermainkan keterbatasan yang mengikat kedua tanganku selebihnya burung itu pergi mencari laut : lubang jendela yang membimbingnya" Dee Dee Bridgewater cuts me I bleed August Rosenbaum   Jekardah, February 2019

J A L 22 : 49

Barangkali ini alamat menuju jalan pulang yang sama Tapi melewati gang-gang baru kerumunan yang hampir tidak pernah asing Peluh membakar Menanak yang tertancap di ubun kepala tentang tangis khusyuk yang menimang keberadaanmu Kita membebaskan jarak pandang yang masih samar Waktu yang terhimpun terasa begitu sebentar Lalu kuambil lading dari dalam kotak surat itu Kutusukkan semaunya saja Menebas rintangan katamu Ketika berburu seperti ini Apa bedanya bunyi langkah yang berat  dengan daun pintu yang berderit Jika keduanya dikibaskan angin secara bergantian Jekardah, February 2019

A N O D Y N E

tersebab hari ini Ketika di lobby Kusandarkan bahu ini Lekat-lekat ke dalam diri Ketika di tembok segalanya kosong Dan memutih Kusematkan ketabahan paling dalam Dada yang terhempas di atas pasang surut Iga-iga yang berkarat Otot yang meranum Dan kepala yang berulang kali terbentur pada ciuman perpisahan Tidak semanis lolipop Ini februari Akankah sama seperti november kemarin Menabur bunga di sepanjang jalan Menuju rumahmu, getir luka seperti terbangun Katamu Kita sudah siap menyendiri Memeluk kebisingan yang sebentar lagi mengambang dalam ingatan Maka biarkan ia menyebar Menuntun urat nadimu Belajar untuk melepaskan Menyambut yang hendak pergi Sebab semesta Tempat sebaik-baiknya kau kembali Segalanya masih dingin Kupecahkan satu-persatu yang mengkristal Di tengah garis edar bumi Ada yang mengental di udara Senja tinggal separuh Seolah berusaha memahami rahasia Sepasang mata yang sembab Melebur dalam gerimis Dan doa Jekardah, February 2019

A G O R A - La Femme qui Chante

maka sayang, maafkan dirimu. maafkan waktu lampau yang belum juga lejar menghantammu, membenturkanmu kerikil jalanan, nyala api, dan kepayahan yang terus berulang. kasihmu mengerdil dalam ingatan, satu persatu tidak dapat diredam. apalah arti celaka tanpa melukai diri. getir anggur di musim kering tetap sama, kelu dan mengkhawatirkan. serupa penyakit, dirimu terbaring, menatap nanar pada tembok depan matamu, segalanya bergerak menjauh, efek zoom out pada film rupanya sedang bekerja saat ini, mengecilkan yang dulu pernah besar dalam rencanamu. gugur bunga di pekarangan tersapu angin pagi hari dingin mengulitimu merampas tidur nyenyak tadi malam kamu sempat berhenti bermimpi dan seterusnya akan begitu semesta menghancurkanmu membakarmu hidup-hidup kamu dibiarkan kering sementara hujan membuyarkan urat-uratmu menuju celah bumi paling kecil maafkan dirimu sampai tak ada yang mesti kau rasakan mati secara bersamaan duniamu bukan lagi rumah yang aman - Jekardah, 2019

Riddle Me

: ars magna mencintaimu adalah berdamai dengan diri antara sengit pagi dan malam tiada putus kadang aku menjumpai kabut begitu tebal dan pekat namun dalam diri masih ada kesengitan yang belum juga beringsut menodongkan satu persatu mata tombak mengacungkan matanya yang runcing namun dalam diri aku berdamai dengan mencintaimu keluasan yang terus bergerak bergejolak kemana semesta menggiringnya                                    kemarin ke laut hari ini ke pantai                                    besok di hadapanku sambil memantrai langit                                    yang sejuk untuk diam sementara                            ...