Langsung ke konten utama

SEMESTA

kepada anonim
ars magna
perempuan yang masih belia
sepasang kekasih di bulan juli
perempuan lain, baru saja pulang
dan laut, lapang dan sengit 

...
to love is to twist your body violently
to shake your legs on to a static process
to love is to watch your step
the floor is slippery when wet
...

/pukul 1 pagi/

sore hari sudah lewat beberapa jam yang lalu
matahari turun lebih awal
aku menyaksikannya pagi tadi
nampaknya agak lain
ada sendu di wajahnya
ada semburat abu, menebal, dan gelap
di sepasang bola matanya
aku seperti menyaksikan adegan film
berdurasi sangat panjang
para pemain berputar mengitari satu pusara
sambil mengenakan kostum hitam
aroma dupa menempel di sepanjang jiplakan telapak kaki
katanya ditinggalkan sengaja
biar nanti menjadi kenangan dan ketika musim panas tiba, kenangan itu siap menjadi kupu-kupu, terbang menuju rumah lain: rumah yang meninabobokkan segala macam kenangan dan hangat yang bias di secangkir teh, kemudian pada sorenya, seorang nenek duduk dekat perapian, merapikan susunan iga di dadanya, disapunya dengan ketabahan.
di pangkuannya ada beberapa gulung kain wol yang masih baru, sepasang jarum untuk menyulam, lalu sebuah jam tangan antik yang ia temukan dari sebuah kotak surat: "almanak ini serupa mesin pengingat atau ledakan bom atau surat cinta atau obat sakit kepala yang tergeletak di sudut kamar kita, dan termenung."
ada tiktok yang diam-diam melambat
hari semakin berat
malam yang nyeri di sekujur perutnya
di atas luka sepanjang 0,3 x 15 centi
kira-kira lima puluh tahun yang lalu, sebab di sanalah awal mula segalanya, tentang hidup yang bernafas pertama kali, oksigen masih benar-benar baru, masih lembab dan manis.
oksigen yang ceria dan gemar ke sana kemari.
semisal seorang bocah, di kakinya tersimpan banyak energi, letupan kembang api, dan siasat permainan.

...

aku
menciumi aroma asin pantai terpanggang di sepanjang pemandangan itu.
aroma yang telanjang dan apa adanya
aroma buih ombak dan hujan yang bergulung
mengambang, satu-persatu titiknya luber
mereka bersikeras menampungnya dalam tengadah
namun mata adalah sumber
kekal
tidak pernah kering.


/pukul 3 pagi/

suatu pagi
sebelum kicau burung sampai di jendela
sepasang mataku kau simpan juga
dalam saku jaket kulit itu
aku perhatikan betapa hari ini terasa begitu panjang
dan melelahkan katamu
di sebuah kota
lanskap yang masih sepi
kita terlajur mengembara
ke laut lepas yang sengit
sauh berlayar, merebut cuaca buruk musim penghujan
bertolak dari tepi menuju samudera
dan keluasan yang kosong
kita sepasang nelayan
terombang-ambing di tengah ikan-ikan
dan jala dan pukat dan apa saja yang dapat digunakan untuk diam-diam membunuh
satu, sebagian, atau semuanya
di sepasang kepala nelayan ini
ingatan yang terekam jelas nampak seperti simpul
terikat satu sama lain
basah dan meneteskan banyak air
nelayan ini mengembara
seperti sedang mengunjungi bumi pada hari-hari tertentu
terkadang berteriak "Hai!
sudah makankah hari ini?"
atau diam-diam menyelinap bagai hantu
terpantul dari cermin
dan wajah rembulan

...
to love is to leave the warmth of your home
to ignore every five minutes' peace
...

/to be continued/

Jekardah, December 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...

Writing As A Love Language

:Vin Elk, Ars Magna, & Lady Loved* Lately, I have enjoyed writing a lot. Writing worked on me the way Dumbledore did while he was in Penseive, so he could experience his memories through other perspectives. He uses it to siphon the excess thoughts from his mind, pour them into the basin, and examine them at leisure. Writing has helped me to untangle my mind, examine what to deliver, communicate the messages verbally and non-verbally, and reflect on how this writing will evoke certain emotions or moods. Writing becomes the mirror that provides insight into who I am, what I desire, what I experience, what I value, and what I am not into. Writing becomes the language that deliberates my inner peace. On another level, writing could answer the quest that dwells in my mind.  I am glad to share what is significant for me right now. Being loved by the right person and people is heaven, and so is being respected, prioritized, supported, desired, and understood. The right person and peop...

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our love...