Langsung ke konten utama

ALIH-ALIH



setelah kembali pada kamar siang itu
ketika telpon kita
baru saja terputus
aku melihat sebuah punggung terbelah

sebuah sungai bening dan bukit dengan kehidupan aneh
lalu perahu-perahu yang berlayar menjauh
aku mereka itu manusia dari tuhan yang lain

aku mengambil kamera yang tergeletak suntuk di atas meja
selepas tombol dinyalakan
aku menangkap sebuah gambar hitam yang melengkug di ujung sana

aku kembali mencari gambar dengan posisi yang lain
aku setengah berjingkat dari ubin-ubin
mereka satu-persatu jatuh ke bawah
mereka membikin kepala yang runcing sebelum membentur dasar

aku menemukan hitam dalam bentuk yang sama
hitam dengan wajah yang hancur dan berdarah
dari kasat lubang matanya
hitam yang lain mengalir
hitam yang hanyut mendekati perahu-perahu yang hendak pergi
menemukan tuhan yang baru

lantas di sana
aku mengira ada sebuah anak panah yang menunjukkan
jalan pulang bagi perahu-perahu yang hilang

aku memandang ke arah mereka
hanya ombak yang sesekali menunjukkan puncak
angin beranjak dari tepian pantai yang menyajikan punggung dingin
dan siap dibekukan dalam sekotak lemari pendingin yang baru saja kita pesan
sepuluh menit sebelum kita saling mengucap
: sayang ini milik salah satu di antara kita

kelak bila sayang ini meninggi
mencapai bukit dengan hitam dan merapi
akan kita temukan
sepasang punggung yang sedang berkelahi
yang satu mengalah dan terbelah
sisanya pun mengalah
lalu hancur

sebelum menyentuh dasar
: di sana mereka kembali
 diciptakan lewat sebatang kayu dengan jiwanya yang membara



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat

The Essence of Learning New Things Every Day

Everyone basically has opportunities to learn something new every day. They learn to get a new skill or to let go of what doesn't belong to them. The cycle comes and goes. Learning something new is not only a shortcut to improve one's life, but also to make one's meaningful, and their presence could make the simplest form of change.  I was once asked about the skills I have other than teaching. I confidently responded to them that I have enough skills in writing, photography, and cooking. While doing my responsibilities in the class, I value the three areas will be beneficial for me in professionalism. I have unlimited resources to access them if one day, I could only choose one area to support me for a living.  As an individual who has to make a move every day, I see learning as a potential way that brings us to become more selfless. We can learn new things every day as long as we have the courage and willingness to be a beginner. A beginner carries honesty since they have

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our loved ones