menuliskan kata-kata mantera dari air mata yang bersumber di tanah
: palestin
kapal-kapal kami tandus dengan gurun, tanpa air, tanpa embun,
tanpa suatu apa pun
apakah kami akan menghubungi pasukan-pasukan patroli yang
berjaga-jaga dan bersenjata?
entahlah
di tangan kami
peledak pecah seketika.
jari kami menarik pelatuk
urat kami mengalirkan bubuk mesiu
dan nafas kami
tersengal sambil memburu orang-orang di atas
dengan baling-baling dan mesin-mesin pelacak
silahkan tuan!
ini rumah kami
di depannya cuma ada satu jendela
kemarin kami lupa memasangkan terali
terali jerami terali besi
masuklah tuan!
ini kamar kami
di hadapanmu kini
bantal-bantal basah dan melembab
sebab, bau anyir tangis dan jerit
sebelumnya pernah tumpah di sini
oh tuan, maafkanlah!
kami hanya sepotong daging
yang dilupakan penjagal di pasar-pasar tradisional
untuk dipotong dan dijual kepada pelanggannya
maka dari itu tuan
masaklah kami di atas nyala tungku
juga di mulut meriam
dan senjata laser yang siap ditembakkan
tapi dengan ini, catatlah tuan!
bahwa kepada pagi kami berserah diri
sampai matahari dan sinarnya terbenam
di balik bumi
begitu pun tanah ini
: di palestin
rumah ini
: di palestin
tuan mesti membakarnya selagi masih berisi
seluruh isinya, dan kenangannya juga kembang api anak kecilnya
jangan sampai
ada satu yang tersisa di mata kami
dan melihat apa-apa dari
kesia-siaan air mata di reruntuhan puing-puing
yang dibakar kembali ke muasalnya bersama abu
--sekayu, juni 2010
: palestin
kapal-kapal kami tandus dengan gurun, tanpa air, tanpa embun,
tanpa suatu apa pun
apakah kami akan menghubungi pasukan-pasukan patroli yang
berjaga-jaga dan bersenjata?
entahlah
di tangan kami
peledak pecah seketika.
jari kami menarik pelatuk
urat kami mengalirkan bubuk mesiu
dan nafas kami
tersengal sambil memburu orang-orang di atas
dengan baling-baling dan mesin-mesin pelacak
silahkan tuan!
ini rumah kami
di depannya cuma ada satu jendela
kemarin kami lupa memasangkan terali
terali jerami terali besi
masuklah tuan!
ini kamar kami
di hadapanmu kini
bantal-bantal basah dan melembab
sebab, bau anyir tangis dan jerit
sebelumnya pernah tumpah di sini
oh tuan, maafkanlah!
kami hanya sepotong daging
yang dilupakan penjagal di pasar-pasar tradisional
untuk dipotong dan dijual kepada pelanggannya
maka dari itu tuan
masaklah kami di atas nyala tungku
juga di mulut meriam
dan senjata laser yang siap ditembakkan
tapi dengan ini, catatlah tuan!
bahwa kepada pagi kami berserah diri
sampai matahari dan sinarnya terbenam
di balik bumi
begitu pun tanah ini
: di palestin
rumah ini
: di palestin
tuan mesti membakarnya selagi masih berisi
seluruh isinya, dan kenangannya juga kembang api anak kecilnya
jangan sampai
ada satu yang tersisa di mata kami
dan melihat apa-apa dari
kesia-siaan air mata di reruntuhan puing-puing
yang dibakar kembali ke muasalnya bersama abu
--sekayu, juni 2010
i like this
BalasHapus