Langsung ke konten utama

Postingan

BONJOUR À TOUS

"air menggenang di dadaku pagi yang dingin di halte merapat perlahan sekitar lima menit yang lalu" seseorang mengusap kubangan air diambilnya setengah lalu dipercikkannya satu-persatu ke dada di sebuah halte hujan yang berat mengalir di sepanjang jalur pemberhentian seseorang merekam derap langkahnya yang dingin, sambil menghitung berapa lama bintang di kepalanya berpindah ke langit ini hari ke sekian ketika yang ditemuinya setumpuk daun yang menimpa bumi ulat-ulat bergerak membikin rumah dan bertelur 2016

OPENLY STATED

confesser, déclarer, avouer, constater, dire la vérité ... I di atas meja kerja yang kekal adalah bercak yang mengering di permukaan kayu yang licin. kita sepasang orang asing yang bertemu, bernapas panjang, dan menjelma getir rumput liar di musim panas.  II begini sayang, ada kalanya secara bersamaan saya jatuh cinta dan ketakutan setengah mati pada kilatan cahaya sore hari yang mengembang dengan buas dari poros matamu. Jekardah, 2016

PULANG

I rumah saya di sini, tepat di runcing alismu rumah saya di sini, tepat di kedalaman bola matamu rumah saya di sini, tepat di rongga mulutmu  rumah saya di sini, tepat di lipatan lehermu rumah saya di sini, tepat di keluasan pundakmu rumah saya di sini, menukik tajam di punggungmu rumah saya di sini, menetap di urat pinggulmu rumah saya di sini, tepat di lingkar pusarmu rumah saya di sini, dimana semua kehidupan berawal mulanya hanya ikan berenang-renang di sepanjang kancing bajumu mendekam  dan menggeliat di sekujur tubuhmu II seseorang ingin pulang ke rumahnya. berdiri di muara pintu dan menunggu seseorang yang lain membukanya. seseorang itu membiarkan waktu memilikinya sementara, merebut fantasi-fantasi di kamar tidurnya.   Jakarta, 2016

5pm

Jurnal #1 Betapa dulu begitu besar keinginan saya untuk menikmati setiap waktu sendirian. Duduk di atas tempat tidur. Mengenakan dress bergaris hitam putih seperti seorang tahanan yang terkurung dalam rutinitasnya. Beberapa kali sempat saya berpikir untuk benar-benar mampu menenggelamkan diri di hadapan sebuah monitor laptop sambil menyimak sebuan artikel panjang berbahasa Inggris atau Prancis. Perlahan menghabiskan secangkir teh hangat pukul lima sore. Lantas ketika itu saya teringat seorang teman. Di kepala saya 《je trouve qu'il a des allures de stéréotype par rapport aux uns et aux autres. C'est la chose un petit peu choquante》. Katanya, di London orang-orang berkumpul di street café sekadar menikmati secangkir teh, mengunyah biskuit, lalu membicarakan keluh kesah akan Brexit.  : Advanced Falconry - Mutual Benefit 🎧 2016

MENGHADAP JENDELA

  Kadang kau kecup jendela ketika hujan Mulanya hanya gerimis, jatuh perlahan di tengadah tanganmu 2016

COBA BUAT SATU

KITA DAN RAJA kelak kau terjemahkan sandi di halaman rumahmu sebagai ruang kosong yang hidup, menjalar di lehermu, membeku, dan aku kedinginan dengan sebutan-sebutan yang mustahil keluar dari mulutmu. kita dan raja serupa tapi kau memilih pergi sebab berbeda. telah kau tempuh jarak yang jauh dari rumahmu. kau bilang bukankah perjalanan seharusnya memang jauh dan tak kasat mata? maka gunakan saja kacamata dan kamar tidurmu, keluasan dimana buku dan ingatan tidak bisa dibedakan, igauan menembus jendela, lalu tiada lagi yang berkemas terburu-buru, dan kita membaca yang jelas itu berdiri sendiri tanpa ada orang selain kita yang tiba terlebih dahulu di sana. GARCIA  kusebutkan namamu yang lenyap bersama sebuah ruang kosong yang terlena itu, di pinggir tebing angin serupa jembatan tanpa batas - udara yang sublim di permukaan kaca, lalu kucari kau dengan sebuah panggilan tersayang. aku tak pernah lupa minggu itu ketika terakhir kali kau celupkan jarimu ke sebuah l...

HALLELUJAH

HALLE Untuk seorang diri dari masing-masing kita yang hampir hilang pada diskusi saat itu, pejamkan sebentar saja mata dan lebarkan sedikit saja tangan kita. barangkali kita akan mendapati seluas pandang padang hijau-putih dan rumah yang terjamah oleh pendoa. Mereka khusuk melayangkan rapalan tersulit dan yang kita butuhkan bukan sekadar kamus bahasa asing untuk mampu membacanya. Cukupkah kita cuma diam sambil melihat ke arah luar? pemandangan yang lain di sana bukannya sama saja seperti nanar mata kosong tangis anak yang terlentang menggapai dada ibunya?  LUJAH Halle, anak itu sudah besar. Kamu tahu jalan mana yang sering ditempuhnya saat pulang sekolah? Ah tapi kamu pasti bilang hanya Tuhan yang tahu. tuhan yang terjaga memonitori kita saat semua kehidupan bukan lagi sebuah pesta. Anak itu anak yang menyebut tubuhnya pohon. Ibu bapaknya dianggap Tuhan yang mengatur garis-garis kelahiran di tanggannya. Anak yang melupakan semua kesenangan, getir a...