It was pouring. I went home and was starving at the same time. I had no clue what to eat. I planned to buy food around my place but I recalled that I could not control what ingredients I would have in that food and how it would affect my body. So I decided to cook fried rice. So simple, all I needed was rice, salted butter, VCO, garlic, red pepper, shallot, spring onion, celery, salted soy sauce, a bit sugar, salt, and mushroom bouillon. I prepare two sunny side-up eggs too with no oil nor salt. Just the plain ones. I added two fresh tomatoes to improve the texture of crunchiness since I would not eat any chips. Voilà, yummy nasi goreng. Maybe this year's gonna be y last year as an unmarried woman lol. So next year, I'm not gonna enjoy it all by myself. Happiness and contentment could be shared when we're ready to share with commitment and mindfulness. Amen 😉
Hari ini, saya mencoba lagi menerjemahkan sebuah sajak berjudul I Wandered Lonely as a Cloud yang ditulis oleh William Wordsworth. Selamat membaca kawan! Semoga apa yang kita baca hari ini, membuat kita merasa penuh dan bahagia. *** Umpama Segumpal Awan Aku Berkelana Aku berkelana umpama segumpal awan Yang melayang di ketinggian melampaui lembah dan bukit, Ketika tak sengaja kudapati sejauh mata memandang, Sehamparan bunga-bunga daffodil; Di dekat danau, di bawah rimbun pepohonan, Bunga-bunga daffodil melambai dan menari dikibaskan angin. Tak henti-hentinya laksana bintang-gemintang yang berkilatan Dan mengerjap di keluasan bima sakti, Bintang-gemintang itu, meregang dalam lintasan tanpa batas Di sepanjang tepian danau yang luas: Sekilas kusaksikan berpuluh ribu, Bunga-bunga daffodil saling beradu lewat tarian yang begitu lincah. Ombak di sebelahnya menggulung dan pecah; namun bunga-bunga daffodil Menghempaskan kilauan ombak itu dalam sukacita: Seorang penyair menjumpai dirinya te...
Komentar
Posting Komentar
hembusan yang akan disampaikan pada nona-angin