Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2021

Hidup untuk Hidup, Berkarya untuk Berkarya

Barangkali kita berkarya: menulis, menggambar, memotret, bekerja, memasak, menjahit, bermain musik, untuk menyenangkan orang lain, dan lupa sebetulnya kita berkarya untuk diri sendiri, kelegaan sendiri, untuk dinikmati sendiri, sebab kita menikmati berkarya. Akan ada waktunya karya-karya itu juga ikut dinikmati oleh orang lain, dan apresiasinya bermacam-macam. Saat kuliah, saya mengikuti pameran foto di kampus bersama teman-teman kelas fotografi. Ketika dipajang, banyak sekali bentuk apresiasi yang saya temui, salah satunya dengan mencorat-coret hasil foto saya. Bohong kalau saya tidak marah. Dalam hati sepanjang hari, saya mengumpat, uring-uringan tidak karuan, bahkan ketika di kelas, saya menjadi tidak fokus belajar. Ingin sekali teriak, "Taik, asu, fuck, merde, kampang!" pada yang merusak karya saya. Saya putuskan untuk mengadu pada senior-senior, setidaknya untuk dibela bahwa karya saya sudah dirusak. Salah seorang senior saya merespon, "Begitulah hasil jepretanmu di

Bilamana - Rudyard Kipling

 Bilamana - Rudyard Kipling Bilamana engkau sanggup berkepala dingin saat semua orang di sekelilingmu Tengah kehilangan yang mereka miliki dan menyalahkanmu, Bilamana engkau berpegang teguh pada diri saat semua orang meragukanmu, Tapi juga memikirkan keragu-raguan mereka; Bilamana engkau sanggup menanti dan tidak lelah menanti, Atau dibohongi, janganlah bersepakat dalam kepalsuan, Atau dibenci, janganlah memberi ruang untuk membenci, Dan janganlah terlihat begitu anggun, juga bicara telampau berwibawa: Bilamana engkau dapat bermimpi -- dan tidak menjadikan mimpi sebagai tuan; Bilamana engkau berpikir -- dan tidak menjadikan buah pemikiran sebagai sasaran; Bilamana engkau dapat berjumpa dengan Kemenangan dan Malapetaka Dan belaku adil pada kedua penipu itu; Bilamana engkau sanggup mendengar kebenaran yang telah engkau sampaikan Dipelintir oleh para pembual untuk menjebak si dungu, Atau menyaksikan hal-hal yang engkau korbankan, hancur,  Dan membungkuk lalu mengonstruksinya dengan alat-a

Anyir dan Sedap

 Bermimpi saat sedang tidur Adalah bunga tidur Seperti itulah yang dikatakan oleh kakek nenek kita Baik atau buruk mimpi yang dialami Seperti bertaruh di meja judi  Pulang membawa kemenangan Atau sebaliknya, kalah Bunga tidur tercium harum Ketika bermimpi indah Maka ketika bangun, niscaya merasa lega Tapi bunga tidur yang tercium busuk Menjadi penanda mimpi yang buruk juga Ketika bangun, aku menyeka tangis Sambil berusaha sadar, apakah ini betulan Atau bunga tidur yang berbau busuk Sebab tadi malam Aku melihat diriku berteriak tak karuan Memaki orang-orang yang mematung Menutup telinga dari jerit kelaparan Lapangan kerja dimanipulasi Keringat dibayar sesuap nasi Jaminan hari tua barangkali cuma mimpi di siang hari Maka malamnya, mereka menolak tidur Mimpi di siang hari terlepas dari dikotomi :bunga tidur berbau anyir atau beraroma sedap 2021

Uncertainty, Awaits Us

Dear my beloved one, It is obviously OK to buckle yourself down on perfecting the experience that offered to your customers. I'm so proud of you. Watching you twist your legs as if tomorrow never comes, leads me to realize that what comes next in the future, only uncertainty awaits us. Somehow, after office hour, I looked outside of the window, the mind wandered but the body stayed.  When I'm not around, I guess the more you respect the tranquility, like I don't buzz and simply lock my mouth. Somehow, dramas keep popping and we distance each other. But deep down in our hearts, we deal with it, as disagreement is parts of our journey to be friends with the other. We normalized the situations when we we're upset, crazy, mad, grumpy, annoyed, so on. I often times, have no idea how to grow up gratefully, how to respond and stabilize the things beyond my control, besides this body and mind don't belong to me. These corpses I'm telling you right now, mine and yours, w