Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

I Rest in Love

Everytime I feel like I ain't loved, I always remember two things that will take me to freedom of fear being neglected. Firstly, I love you because I want you to feel and experience love and being loved. Secondly, I know no one will love myself more than I love myself. I'm the only one obligated to squeeze myself tight within love, love, and love. I do not search for love, but I actively build love, I construct love and make it home before long.

La Vie est Belle

I journal what I see, what I feel, what I sense, what comes in my mind, what frightens me, what I wish for, etc, and all is published on my personal blog. Even it can be accessed online, I don't share what I wrote to everyone. Those who know me well at least will notice and spot what's new on my blogspot. Somehow getting people's attention means a validation, that what comes to my life happened for a reason. C'est la vie, suck it up!

"Oh Love Don't Walk Away From Me"

Oh Love Don't Walk Away From Me, is one of beautiful relaxing and healing piano instrumentals I'm listening to now. It suddenly leads me to reminisce good memories in the past. I feel the joy and a question comes to my mind, "why can we love other people no matter who they are; the people we knew since we were kids, our sisters and brothers, our lovely parents, our beloved partner, our innocent child, the freaks we met and played with in the classroom and in our community - etc, the passers-by, friends who silently cry and pray for us, the haters who will simply hate us, the homeless strangers we met in the bus stops who sleep in the fetal position, even the cat that passed through our house to get salted fish for they cannot put up with hunger, etc?"  Dieu, why we feel love and emotionally attached to it? 2021

Take Me Along Instead

Whatever I did in the past, it doesn't define who I am, it doesn't define my future as well. I know what I did in the past was wrong, what I don't know is that it affects the life and trust of my beloved ones, especially my partner. But I also attempt not to quit fixing what I can fix by now and so on. And oh, I choose him sincerely with all of my heart and soul. I consciously want to live my life and choice fully. I insist. I do believe that universe conspires in making this comes true. I love him no matter what and even if. May he knows how deep my love is, and may he knows how pure it is. 

3.18 am

Saya, seperti hari-hari yang lewat, merasa begitu lelah dengan ingar-bingar yang membuat saya memutuskan untuk menomorduakan kebahagian dan kedamaian diri sendiri meski keduanya adalah utopia semata. Rasanya mahal sekali untuk dapat tidur nyenyak seperti ketika saya masih kecil, lalu bangun kesiangan hingga panik karena terlambat ke sekolah sebab harus mengikuti jadwal ujian sekolah di pagi hari. Berulang kali saya berpikir bahwa saya adalah produk dari serangkaian kegagalan. Dan sangat memalukan mengetahui kenyataan bahwa saya dilabeli berbagai stigma, dan itu menyurukan niat dan semangat saya untuk kembali bangun esok hari setelah tertidur meski hanya selama satu menit. Apa arti rumah yang sebetulnya? Rumah bukan sekadar tempat berlindung dari terik dan hujan, seperti yang digadang-gadangkan oleh buku panduan sekolah dasar. Lebih dari itu, rumah adalah tempat saya tumbuh dan berproses, bermetamorfosis. Saya selalu ingin pulang meski terkadang mimpi membuat saya ingin pergi. Rumah, de...

Betulkah demikian?

Belakangan saya sedang banyak menangis, berkat akumulasi dari banyak hal. Menangis ini tidak dapat saya terjemahkan dalam kategori sedih atau bahagia. Saya menangis karena saya manusia. Manusia adalah paket komplit dari kerumitan dalam berpikir kritis, menalar, berencana, berprasangka, berperasaan, dll. Saya pikir hal-hal yang menjadi elemen kerumitan adalah valid, minimal lewat kacamata pribadi. Bicara soal menangis, baru saja saya menceritakan apa saja yang terjadi dalam setahun terakhir dalam hidup saya pada seorang sahabat yang sangat baik. Responnya yang bijak, cukup menenangkan saya. Katanya, "Bila ingin menangis, menangis saja. Manusia secara biologis dibekali kelenjar air mata, maka gunakan dengan baik. Menangislah bila itu yang kamu butuhkan."  Kami berteman selama sepuluh tahun, sejak kami sama-sama di bangku kuliah. Dalam sepuluh tahun ini, banyak sekali yang kami alami. Hidup kami, tidak mudah, terutama menyangkut mental dan emosional. Masing-masing dari kami tak ...

Tak Lagi Dekat

  Melihat kita di ruang makan, duduk lalu mengunyah dengan diam. Pukul tujuh malam sudah tak ada bintang. Katamu habis tertelan. Tinggal semangkuk santan yang keruh, lengkuas yang memar, daun jeruk yang teriris dan mengambang. Piring kotor itu berserakan sebelum kita merencanakan kemungkinan-kemungkinan : kita, sudah tak lagi begitu dekat. 2021

Nota Pilihan

Aku laut yang gelisah atau barangkali juga ombak yang limbung dan tua Aku jalanan, kerikil dan tanah di sepanjang tubuhku menggiringmu tergelincir ke ceruk dan hampir mustahil bangkit atau mungkin jalur buntu yang akan memaksamu berbalik arah lalu menempuh ratusan kilometer baru Aku kehidupan, dimulai pada fajar pertama ketika matahari menghangatkan bukit-bukit juga membuyarkan pekat embun Memberi nutrisi bagi puncak pinus: percakapan pertama kita, ketika pagi mengibas kantuk, dan terlibat kesibukan yang pelik atau kematian, sore yang suntuk dan sekarat matahari hampir sepenuhnya terkubur, lautan menjadi tanpa batas, ombak pun liar, jalanan membuka ketakutan, jalur buntu menjadi satu-satunya cara mengadu. 2021