Siapa sih di antara kita yang akan tahan saat sedang cemas? Tapi, apa ya kalau terburu-buru lari dari kecemasan akan membuat masalah teratasi? Bagaimana dengan menikmatinya sejenak alih-alih hanya menggeluti cara cepat menjauhi kecemasan? Semakin bertambah usia, saya cenderung bereaksi cemas ketika hendak menghadapi suatu hal yang baru. Mengapa? Karena itu membuat saya tidak nyaman. Namun ada sisi lain yang barangkali belum terjamah mengenai kecemasan, salah satunya adalah dampak cemas terhadap diri saya. Cemas artinya saya tidak siap dengan perubahan, padahal perubahan tidak selalu berarti negatif. Cemas dapat menjadi indikator bahwa ada yang mesti saya upgrade dari dalam diri saya. Tidak hanya untuk menjawab tuntutan zaman, tapi juga untuk kebaikan diri sendiri, bahwasanya saya saya harus berkembang menjadi lebih baik lagi. Lalu apa yang saya rasakan atau bagaimana reaksi saya ketika sedang cemas? Ada beberapa hal yang saya rasakan, paling tidak ini cukup membuat saya kewalahan....
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!