Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

C E R I T A

Mencintai diri, dapat berarti menjadi teman untuk diri sendiri, menjadi pendengar setia untuk diri sendiri, menjadi penasehat bijak untuk diri sendiri, menjadi benteng pertahanan untuk diri sendiri, menjadi terapis dan obat untuk diri sendiri, menjadi anak sekaligus orang tua untuk diri sendiri. Saya memeluk diri di tengah ketidakberdayaan dan ketidakmampuan mengolah pikiran, emosi, juga stigma yang tidak lelah berseliweran. Kepada diri meskipun tidak berfungsi baik pada hari ini, mari sejenak mendengarkan Simon and Garfunkel : When you're weary Feeling small When tears are in your eyes I'll dry them all I'm on your side when times get rough And friends just can't be found Like a bridge over troubled water I will lay me down Like a bridge over troubled water I will lay me down ... Hello darkness my old friend I've come to talk with you again Because a vision softly creeping Left its seeds while I was sleeping And the vision that was planted in m...

November dan Beberapa Perjalanan ke Depan

Sepertinya baru saja 24 jam berlalu. Aku mendengar suara AC lebih kencang dari biasanya, suhu di kamar terasa lebih dingin. Aku tidak melakukan banyak hal layaknya sepertu tahun-tahun lalu, menikmati depresi yang kambuh. Sekadar menghirup udara luar atau meregangkan kelopak mata pun membuatku malas.  Setidaknya dalam 2 atau 3 jam sekali aku bangkit menuju kamar mandi melakukan hal-hal menyenangkan. Aku menyalakan keran air Dan mendengar riciknya bagai hujan di tengah hari. Di tempat baru ini, suhu hampir genap di angka 38 derajat Celcius. Dari jendela kamar mandi yang tidak terlalu lebar aku mengintip ke luar. Ketika melihat aspal, bayang-bayang fatamorgana nampak jelas.  Selepas mencuci tangan dan membasuh muka, aku kembali meringkuk tidak berdaya. Sesekali menarik selimut, melanjutkan membaca, atau iseng mengecek persiapan mengajar untuk satu minggu ke depan. Buku-buku yang akan aku pakai di kelas hanya tersentuh beberapa kali sambil membolak-balikkan halamannya....

6pm hingga 6am

Turun dari lift Membaca peta Ingin makan shiratake Berpusing di sepanjang pemberhentian transjakarta Mobil merayap Jalanan padat Sinyal telepon melemah Bangku penumpang yang penuh Listrik padam Begitu pun air Aku berjalan di atas jembatan papan Parit-parit sedang dibongkar Banjir melebar Kawat besi tersangkut di rumah makan Tukang parkir bersedih Penjual kopi tersenyum Aku meraih beberapa koin dalam saku celana Dalam pikiranku mungkin kau akan pulang Waktu melambat Kau memintaku untuk tidur sebentar Memejamkan mata Menghitung pelan empat tujuh delapan Dalam hati, "Untuk meringkas waktu" katamu Namun tak ada yang sesenyap ini Seperti di kamar Kita tak perlu tahu kemana derit jam tengah malam dilenyapkan Jekardah, November 2019

D O B I

: Semarang Aku mungkin tidak akan meninggalkanmu Meski usia semakin panjang terjulur ke depan Dan pandangan mengabur beberapa meter saja Kabut masih sama seperti pagi minggu lalu Aku bangun pagi sekali Sekitar jam 4.30, aku pergi ke kamar mandi Mencuci wajah di bawah air yang mengucur Di sebelah keran, aku menaruh beberapa botol parfum dan taruhan yang ingin dimenangkan sejak beberapa tahun silam Seperti berburu, ketika sedang berhenti di tengah anak sungai Batu-batu mengkilat dan bening Aku bercermin di atas air yang tertampung dalam kendi Menimang dan menerka tubuh siapa yang kukenakan ini Aku berjalan keluar kamar Menjinjing pakaian basah Tapi aku tak juga lupa aroma yang melekat di pundak kananmu Aroma tulisan berdebu, ruangan kosong yang lama dibiarkan kotor, monitor laptop yang tergeletak di meja tamu, Siberian Husky yang berlarian dan pipis sembarangan, atau bahkan si pemalas Himalayan yang gemar menggeliat di atas sofa Di tanganku bola ...