Langsung ke konten utama

Breakfast at Tiffany's*



Semisal yang kita pertemukan di sini waktu itu
Bukan kenang-kenang yang berasal dari sumber terkasih
Saat kita memulai menamai benih itu
Sebagai jam-jam yang menderas
Bagai haluan yang tidak ingin ditikungi
Barangkali mestinya kita bertanya hendak
Tumbuh kemana benih itu
Tanpa dada yang menabur keluasan langit
Pada doa dan mantel pertemuan yang kita saksikan
Atau baru saja benih itu mengambil tanganku
Menunjukmu bertanya sesekali tentang kesabaran
Hanya milik yang mencipta segala

1
Tentang pertemuan
Aku menunggu
lalu mengantarmu dengan cemas

2
Kamu membuka kaca jendela
barangkali untuk menyapa pertemuan
dari jarak yang hampir dilupakan
dan aku membawa pertemuan kita
di meja yang raib dalam tulisan

3
Benih pertemuan kemudian berlari setelah tumbuh
Ke tempat kita yang tidak akan menemukan apa saja
Atau saat yang mempertemukan kita
Pada pertemuan yang deras mengamini
yang pasang seperti air mata
cukup untuk mengatup segala gelisah saat kita mempertayakan
cukupkah pertemuan ini melunasi kecemasan

4
Aku akan menjemputmu di pertemuan lain
Waktu dan jarak dari pertemuan
Yang aku pikirkan bukan benih itu akan tumbuh menjadi kesakitan
Atau perpisahan yang sangsi menunggu pertemuan
Dan kita diam memandang jalan dibawa waktu
Tinggal kita mesti memilih
Menghitung yang tidak ada dalam pertemuan

5
Aku sanggup membawa pertemuan itu kemana saja
Saat kamu sudah rapi mengemasi perpisahan
Dan kita menyantapnya setelah sarapan
Dan es krim sudah mencair


Selamat menemu pertemuan

 *sebuah film yang diperankan oleh Audrey Hepburn dan Georges Peppard di tahun 60an

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Singkatnya, Aku Pulang

Kepada K. Aku mencitaimu sepanjang sinar bulan yang membulat sampai ke bumi tanpa dipantulkan ulang cahayanya. Air menggenang di tanah tapi hujan tertampung di kaca jendela. Langit berawan, namun bintang mengerdip, begitu genit berkelindan di balik matamu. Aku ingin mendaki ke atas bulan, memanjatkan hal-hal mustahil sambil memegang erat pergelangan tanganmu. Bawa saja aku, bahkan ketika kau sedang bermimpi, menghidupkan ulang harapan yang terpotong menjadi tersambung, satu-persatu, juga begitu pelan. Di perjalanan yang tidak begitu singkat, kita berkelana, mengarungi banyak kelok, jatuh dan tergelincir, menyasar hingga menemukan petunjuk dengan mengikuti kemana garis tanganmu menyebar. Tatkala garis itu terpotong, kita bergegas dengan menukik ke arah tebing yang masih hijau. Ucapmu, "Udara menjadi segar begitu kita senantiasa bersama." Maka kuikat kedua lenganku di pundakmu. Aku berdoa sejenak, bahwa meski bencana melanda, kita masih bisa berenang dan berpegangan lebih erat ...

Writing As A Love Language

:Vin Elk, Ars Magna, & Lady Loved* Lately, I have enjoyed writing a lot. Writing worked on me the way Dumbledore did while he was in Penseive, so he could experience his memories through other perspectives. He uses it to siphon the excess thoughts from his mind, pour them into the basin, and examine them at leisure. Writing has helped me to untangle my mind, examine what to deliver, communicate the messages verbally and non-verbally, and reflect on how this writing will evoke certain emotions or moods. Writing becomes the mirror that provides insight into who I am, what I desire, what I experience, what I value, and what I am not into. Writing becomes the language that deliberates my inner peace. On another level, writing could answer the quest that dwells in my mind.  I am glad to share what is significant for me right now. Being loved by the right person and people is heaven, and so is being respected, prioritized, supported, desired, and understood. The right person and peop...

The Fall and The Rise, The Sorrow and The Courage

 Dear my love, Kelvin, please accept my deep condolence on the loss of your beloved sister and beloved grandma this year.  We never been taught how to understand the loss of our loved ones: father, sister, and granny. The grief can be particularly intense. It is accepted as natural part of life with shock, confusion, and also sadness. Grieving becomes significant to welcome those feelings and to continue to embrace the time we had with our loved ones.  I genuinely appreciate your personal willingness to share what you feel. Let's go hand in hand with this wide range of emotions. This sad news can be the most uneasy challenge we face. It also can be the remembrance to honor them. I am thinking about you who are experiencing restlessness, tightness in the chest, and breathlessness.  We don't miss our father, our sister, and our granny. It's not a goodbye for they always stay here, with us in our hearts with love and peace. We will continue the bond we had with our love...