Langsung ke konten utama

Postingan

7h 30

Kita mesti berlari jauh Matahari yang bulat dan bulan yang pucat Akan segera menghabisi   waktu Dan bagi siang yang mencintai burung-burung di langit Dan malam yang membangunkan suara-suara dari kegaiban Tiba-tiba kosong dan terluka Jakarta, '11

Dari Ruas Tol

: Tomas Transtromer menghindari banyak nama dari jalan yang menyilang dekat rumah meski tengah malam dan siang sedikit sama teriakan kita akan terasa lebih melengking dan istimewa ketimbang teriakan anak kecil berusia lima belas tahun yang berpikir sudah banyak mengenal usia dari kedua tangannya yang menggenggam sepasang lolipop ulat dan semut merah benyanyi bermain musik meski di kota sudah banyak pemusik yang berjalan kaki menuju bis kota untuk menjual suara musik dan suara mereka "kami butuh malam dan siang yang bisa disimpan dalam saku" . . . kemudian mereka masuk lewat pintu dari tiap-tiap wajah penumpang yang kehabisan oksigen dengan sepotong koin emas berangka lima ratus rupiah mungkin cukup menutupi perut yang bocor dan basah Jakarta, Oct 2011 : ditujukan pada puisinya yang berjudul Open and Closed Space

MAHASISWA

: Ganjar A. Sudibyo berulangkali aku jatuh cinta pada bulan yang rontok dari wajahmu yang berpaling dan jauh kunang-kunang bermain cahaya pohon hilang di dalam gaun aku jatuh cinta pada bulan yang rontok yang sesekali mengatupkan mata "mari bercinta mari membuka dada mari bersembunyi di bawah cahaya sebelum hujan matang di tubuh kita!" Jakarta, Sept 2011

Une Ile

: Kinu  kita baru saja menciptakan langit awan tersenyum melihat kita dari perut yang buncit entah kenapa tak ada mata lain selain mata kucing yang jauh di sana berkali-kali mencoba menewaskan kita dengan sepuluh cakarnya bau kerupuk dan metafor mengelabui kita dalam perahu mengayuh darisatu sampan ke sampan berikutnya sesekali kita mengeluh pada rintik dan jerami tempat kita menjatuhkan jarum jam kia bertengkar saling memaki dan baling-baling berhenti    Jakarta, Sept 2011