Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2019

Bye Bye See You When I See You

This is the end of teaching training batch 59. I might say it's the toughest day amongst the other. I was the first participant who had to present the Small Group Time that was conducted during last Thursday. Frankly saying, it wasn't the presentation that made my heart beat fast. For at least a week before, I could predict it will run smooth. The thing I was worried about is making sure the Small Group Time simulation done well. Yesterday, all the participants including me planned to discuss it profoundly. To keep the SGT simulation looked like an actual SGT in the classroom, we agreed to share controls. We decided four participants would become the students with different developmental range, and the rest would be the observers. This morning, we came about an hour earlier. Before presenting the final exam we had breakfast first. It now becomes one of our daily routine before running to the next activities. I attempted to hit the hay early last night. Unfortunately aroun...

Di Atas Kertas Padi

sebuah interpretasi bebas lukisan Egret under the Moon karya Xingjie Chen dan puisi Brimming Water karya Du Fu Aku menciptakanmu lewat kegagalan karangan cerpen yang masih kuncup berembun, dan dingin Juga seekor ular kurus yang menelan sebagian tubuhnya Kau bertanya padaku Apalah arti hormat yang kering di lapangan ini sedang upacara yang sesungguhnya telah dibubarkan sejak tak ada yang dapat kita makan Hari ini sebelum tiba di depan rumah Aku menyalakan sebentar saja mobil Menoleh ke arah kaca spion dalam Mengamati aroma tembakau dan gerak bibirmu Diam-diam bernyanyi pelan dalam hati Mata yang minus menabrakkan dirinya pada pembatas jalan eskalator gedung perkantoran, lahan parkir pertokoan Aku terdesak di antara dinding yang bertumpuk dan sempit berlubang, keropos, dan dipenuhi rayap Sekitar beberapa tahun yang lalu Barangkali juga seekor semut tinggal di sana Membangun buminya yang hancur dalam sebuah hutan Mesin-mesin yang bising menebangi kerajaannya Me...

Ennui

I'm having a training of teaching the preschoolers for several weeks today. The class was started at 9 am to 4 pm. Within 7 hours of training, I could enjoy snack time for three times each day. The first and the third snack time took 15 minutes only and the second one took an hour long. During snack time, I usually munched biscuits and fries, sipped a cup of tea, while continuing to discuss the prior subjects. Whenever I encountered nothing to do, then I would marinate myself into a certain book that I brought from home, as simple as ABC. It wasn't that hard digesting all the materials given by the trainers. What I noticed from the whole activities was that I positively got bored very often. I know it absolutely is OK to feel this way. Somehow, the mundane thingy and I didn't get along. We couldn't proceed as good friends. Acknowledging the lack of enthusiasm might seem troublesome and it's a yes from me. I remained figuring out the best way to have it warded ...

Si High Heels dan Earrings

Belakangan sejak training di sekolah yang baru, saya pun ikut menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, teman-teman baru, perbincangan baru, target baru, bahkan gaya berpakaian yang baru. Berbeda dengan sekolah sebelumnya, meskipun bertugas sebagai seorang preschool teacher, selama mengajar anak-anak di kelas saya diberikan kelonggaran untuk mengenakan high heels. Namun di sekolah yang baru, peraturan dalam berpakaian cenderung lebih ketat, salah satunya diwajibkan mengenakan sport shoes. Jujur di minggu pertama, saya merasakan kesulitan memadumadankan pakaian yang mesti dikenakan agar nampak pas dengan sport shoes yang saya punya. Tidak jarang saya membuang waktu sia-sia menatap isi lemari, memeriksa satu-persatu koleksi yang saya punya walaupun tidak banyak. Sampai akhirnya saya memutuskan mengenakan apa saja dengan catatan nyaman ketika dipakai dan memiliki warna yang cukup neutral, misalnya hitam putih. Dua minggu pertama, selain menenggelamkan diri dalam bacaan antologi yang b...

Popcorn Beraroma Karamel

sebuah interpretasi bebas dari film pendek hitam putih berjudul 'How Do You Know It's Love?' yang ditayangkan pada tahun 1950 Aku mencintai seorang pria dalam tubuhku Yang bermain dalam kubangan air yang kotor Memercikkan bagian yang basah dengan kedua kaki telanjang Dan berteriak kegirangan Aku lupa bahwa hari ini, ibu guru baru saja memberi tugas tambahan Soal hitung-menghitung sebarapa jauh jarak kematianku kini Sedang matahari yang baru saja lahir tadi pagi Wajahnya bulat dan berwarna begitu cerah Tapi pernahkah sekali saja kau tengok dari kaca jendela Di bawah sana, beberapa lantai di bawahmu Kita pernah sendiri, menimang kemana besok akan pulang Sebab tidak semua sekolah bersedia menjadi rumah Huruf-huruf menggantung di daun pintu dan terlihat abstrak Aku membayangkan a sebagai apel yang pernah kita cetak di atas selembar kertas putih Di bagian tengahnya merah Kau menambahkan dua helai daun di sisi atas Dan aku menempelkan setangkai ranting yang m...