Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2018

MEMBANGUN KATA

Mari bermain kata  K ata dalam lemari kata dalam kamus kata dalam jidat K ata melibatkan usia dalam tubuh Kata seperti terguncang K ata dalam lemari seperti terbolak balik dalam tubuh dan usia yang terguncang  Kata di atas meja dan jidat itu, kata yang telanjang, kata yang tidak lupa bersembunyi membangun instalasi baru di tubuhnya, kata dalam tubuh, dalam lemari di atas meja dan jidatku, kata dalam bahasa namun tidak pernah habis dimakan usia, dimakan tubuhnya sendiri, kata yang terbaring malam-malam, kata yang ingin tidur sendirian, kata yang menghabisi jam malam, kata yang sembunyi dalam selimut dan kata, rupa dalam kata sebab kata satu persatu meminjam tubuhku meminjam kata dari jidatku, kata yang berpindah dari satu meja ke dalam lemari, ke dalam instalasi, kata yang telanjang, melenyapkan malam-malam dan kata, sesekali sendiri dan juga terbakar, lalu kata pada kata akan habis perlahan dalam sembunyi, dalam selimut kata. Aku dituding menghilangkan kata.  Jekardah, November

A READER

December 11, 2018   12.30 - 14.00 tragedi itu serupa wanita dalam dirimu simbol kehidupan yang abadi dalam samadi ia pejamkan matanya di atas nafas yang sungsang ia kenangkan suatu masa ketika fajar pertama di bumi ia menciumi aroma langit yang masih baru aroma tanah yang basah rumput-rumput mungil yang masih kerap berdekapan dan dirinya sendiri di antara gunung-gunung yang rapat lereng yang licin dan sungai yang mengalir perlahan ke wajahnya ia kecup air dalam tengadahnya ia tuang dalam wajan dalam loki dalam lubang matanya dalam samadi dan igaunya ada gejolak yang beriak meluap perlahan dari satu titik tenang bergerak mengikuti kemana gelombang yang teratur menarik tubuhnya dalam genangan sebagian tubuh terendam dalam air air membasuh rambutnya ombak yang gelisah malam hari ombak yang menunggumu dari dalam dasar di lehernya terikat namamu nafas yang sesekali panjang sesekali berdenyut mengejutkan ujung lidah yang tipis dan kelu serupa wanita

DOG DAYS

aku pulang Musim panas katamu Adalah musim panen pagi hari Saat matahari berhenti menjadi pongah Diangkatnya hari-hari yang berat Saat kemarin Ketika masa lampau berhenti bekerja Berhenti mengenang khidmat namamu Berhenti berjalan ke tepian Mengikuti kemana ia menggiring matamu Membawanya pada tujuan yang asing Dan rindu pulang Ketika yang kau dapati bahwasanya dirimu telah hilang Kau ingin kembali diam-diam Seandainya ak berjalan Tanpa mengingat kemana larinya sunyi Kemudian meletup kecil di telinga Merambat menuju rumah siput dan saraf yang teratur Melingkar dan tidak bergerak Meraih semua pandangan di hadapanku Mengubahnya menjadi sinyal putus dan padam Malam pun hablur Ke dalam nyala kota yang bising Polis yang bias Sejarah-sejarah yang keliru Palsu dan gampang beredar Lalu di hadapanku Di ujung jalan pulang yang terpisah dan sangah jauh Kau bawa seribu tahun cahaya Melesat bagai mimpi ajaib Aku terkenang kisah or