Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

SALT AND VINEGAR

Sedang apa katamu.  Tidak ada hal baru yang mesti dilakukan sepagi ini. Sekadar sesekali mengusap wajah di bawah keran air, membersihkan sisa sabun di badan, lalu bersandar di atas bahumu. Bahu yang lapang, menampung gelisah malam tadi. Aku terkenang mimpi kita tentang kain polos putih yang dikenakan seorang anak. Ia merobek gaunku, sambil berlari-lari kecil. Dari mulutnya yang mungil ia bertanya mana Mama. Maka kami saling berpelukan.  Di tangannya gelombang ketakutan menjalar, menyebar bagai jaring yang tersangkut di tubuh karang. Di atas keningnya ada rindu dan luapan kantuk yang belum juga selesai. Ia mendekat, meremas pundakku dan meninggalkan pesan singkat yang aneh. "Bila Mama berdiri di dekat pintu, artinya ia pulang. Kau mengingat wajahnya seperti candu di secangkir kopi. Kau mengenali uap hangat yang buyar, warna yang pekat, dan beberapa sendok stevia sengaja ditabur di permukaan yang masih melepuh. Duduk sejenak lalu berbaliklah menghadap tembok seolah yang k

TWITTER

i Syrian children under six years old know nothing but civil war. ii I think of David Bowie in different packaging every time i watch Annie Lennox's 90's video clips. But i love them both. iii If a waiter comes and convinces you they don't have frozen food trust me it's a lie. When something is in the freezer it's a frozen food. iv -Wie ist deine Telefonnummer? -Meine Telefonnummer ist null acht dreizig xxx einundsiebzig zwenzig -Was sind Sie von Beruf? -Ich bin studentin. Ich studiere französische. Und Sie? v -Allô! Commen ça va? Ça fait longtemps que nous ne nous sommes pas rencontrés. Desolée de repondre ton émail en retard. Je n'ai pas beaucoup de temps de..... RSVP chéri, une bisou d'amour par ici vi La nuit était tombée. Bon j'me lève mon verre à toi! vii Mi mancherai viii Saya sakit. djekardah, 2017      

DINI HARI

Belajarlah menunggu, hingga suatu pagi, kau bangun dan mendapati tubuhmu berhamburan. Beberapa potong daging terlempar dekat jendela. Sisanya masih kau pegang, diabadikan di atas dadamu. Kau menciumi aroma jantung yang melambat. Sesekali kau berjalan, mengitari seisi kamar yang amis. djekardah, 2017

POSTPARTUM

-freut mich i Anak itu akan belajar cemas. Mencemaskan kebebasannya yang terhalang sebotol infus. Di rumah sakit, ia meremas dadanya, menguliti satu persatu puting yang kering. Ia cemas. Mencemaskan waktu yang perlahan beringsut di kamarnya. Bulan-bulan lewat begitu saja. Pernah saat ia tidur, bulan yang bosan rebah di sampingnya cemas. Mencemaskan malam yang dingin di rumah sakit akan merenggut ingatannya pada sebuah lanskap di musim salju. Anjing-anjing kelaparan. Pohon-pohon membusuk. ii Malam-malam panjang menuding kita kesepian. Sebab di sepetak ubin yang sempit, kita melipat tubuh masing-masing. Kita mencemaskan tulang yang retak. Maka katamu pejamkan mata. Malam-malam menjinakkan pikiran kita. Tak ada kita, tak ada rumah, tak ada kota, tak ada rahasia, di sepanjang urat nadimu hanya denyut yang sesekali bangkit, mengaliri kehidupan di sepanjang lintasan yang tandus. djekardah, 2017