Sedang di langit Dan awan-awan kelabu Datang mengiringi sajak kita yang hujan Aku membawa sapu tangan dan menjadi gerimis di haluan Jalan-jalan menuju pangkuanmu tiba-tiba meruntuh Aku tidak ingin datang sia sia Sebab usia di sini yang menua Dan sajak gurun yang bergulir meniti Pengakuan dan penebusan kita yg akhir Menggenang di keluasan ketabahan Sepertinya kita mesti gamang Dalam bola matamu Yang menjual kenangan selepas pergi Dan datang kembali Aku berjalan tanpa tepi Lengkungan langit dan awan-awan Kian meneduh Pada ikatan tiket perjalanan masa depan Sudah waktunya Ketika seorang nabi Turun menjadi wahyu cinta Dan kita yang sempat hilang Sedang sabda yang kadang menunjuk malu-malu Bahwa kitalah sebenarnya menjadi jantung Gemuruh dalam detak Dan aku tidak nyenyak memikirkan kita Lagit dan awan-awan jingga dalam kantong plastik Ada rokok super dan pemantik Ada garam dan gula pasir Aku rindu pantai pada lukisan bungkus...
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!