Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2012

NAMUN BEGITU MAMA ...

kepada mama ada semacam tanda semua kesedihan akan menjadi yang paling damai di dekat matamu rambut yang terikat dengan sebuah kain yang melar persis seperti ingatan kita yang tumbuh mengecil, tumbuh, dan kembali pada Zatnya semacam tanda itu melubangi pikiran kita yang dilanda tik tok tangis waktu tidak pernah berhenti begitu pula tangisan itu yang demikian memanggil nama kita tanda itu kita mencoba berkabung di dalamnya kita mengingat mana yang lebih menyakitkan antara melepas yang telah lama tinggal atau yang baru saja hendak pergi jauh dari jangkauan aku meringkuk di sana tidak ada sinyal telpon tidak juga pesan mesra yang datang memanggilku dengan sebuah kesaksian sayang itu barangkali akan pupus begitu saja 2012

SEBUAH CATATAN

: agus c noor, el aquila blanca terkadang malam tidak benar-benar gelap di bawah rumpun rumput rindang cahaya memantul menerobos celah-celah kecil aku teringat akan muslihat yang kita lakukan saat itu seekor kucing apa bila didekatkan dengan sebatang kayu yang tak lama mati akan berubah menjadi sesuatu yang lain tidak perlu pengorbanan atas apa yang akan terjadi nanti bila memang waktunya segalanya akan menjadi mulus muslihat akan menggenapkan namanya menjadi seribu musim yang lebih awet lalu sepertinya atas perubahan yang baru saja terjadi kita telah saling melupakan apa yang pernah kita temukan pada malam itu keheningan paling abadi merasuk rongga pintu kehidupan yang baru saja ingin mengubah kehidupan yang baru namun tidak dari yang hidup kepada yang telah tiada 2012

RISALAH : ANGIN RIBUT YANG KELAK DATANG

                                               : ags dimulai dengan risalah yang tersembunyi di balik mulut semak yang menjaga bebatuan di dekat hati kita seperti air bergerak menuju liang rumah hanya rumput dengan simak menyaksikan yang kedinginan membenturkan dirinya pada masing-masing buih yang pecah “masuk saja sayang. ternyata hari mulai gelap” ilalang terlihat begitu menghitam di ujung mata halimun begerak menjauh melalui ubun-ubun kepala. hanya kita saja berupa ingatan yang sukar dilupakan siluet ciuman itu dengan sebentuk postur wanita   diterjang kabut ilalang tumbuh dan menyebar di tanah kita, rumah singgah kepada hati subuh telah tiada hanya langit yang merah dan kepucat-pucatan di sana semilir suara yang merdu membentuk cerobong kita sebut telinga tinggal sahdu “tidak perlu say...