Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

SUICIDE

suicide isn't an option  melainkan kematian yang kau siasati it gives you sandwich and hell  lantas seperti apa rasanya seperti botol-botol yang kadaluwarsa di lemari pendingin?    2016

PUBLIKASI YANG TAK TERCATAT

sesekali aku menjumpai seorang pejalan menampung hujan di mantelnya/ cipratan yang semula gerimis jatuh perlahan di kulit wajahnya/ kecemasan menjalar/ menavigasi/ ia menggendong payung di tangannya/ membiarkan sekujur tubuhnya menggigil dan pucat/ keriput dan kecut terekam jelas di sela-sela jari/ ia melepaskan asap rokok yang asam: aroma mesiu dan ledakan yang lama tertampung di mulutnya/ malam berseliweran di antara kami/ gugus bintang yang memanjang di sepanjang jembatan, dan cahaya kuning lampu neon mengambang di permukaan danau yang dingin/ satu-persatu anak tangga dan jalanan yang becek di pinggir kota beringsut/ lalu kemana kami akan pergi?  Okt, 2016

DEAR EROSS

: adolf aleksander eross saya menulis nama diri dalam sebuah kamar/ dinding yang pucat menarik dirinya pagi ini/ ide-ide berloncatan/ berhamburan dan membenturkan tubuhnya bagai laron yang mengepung cahaya/ pada musim penghujan/ saya menulis nama diri/ nama-nama tahun yang lewat/ satu persatu mengganti baju/ menghitung kancing yang lepas begitu saja/ dalam saku baju dan celana dalam Okt 2016

BONJOUR À TOUS

"air menggenang di dadaku pagi yang dingin di halte merapat perlahan sekitar lima menit yang lalu" seseorang mengusap kubangan air diambilnya setengah lalu dipercikkannya satu-persatu ke dada di sebuah halte hujan yang berat mengalir di sepanjang jalur pemberhentian seseorang merekam derap langkahnya yang dingin, sambil menghitung berapa lama bintang di kepalanya berpindah ke langit ini hari ke sekian ketika yang ditemuinya setumpuk daun yang menimpa bumi ulat-ulat bergerak membikin rumah dan bertelur 2016

OPENLY STATED

confesser, déclarer, avouer, constater, dire la vérité ... I di atas meja kerja yang kekal adalah bercak yang mengering di permukaan kayu yang licin. kita sepasang orang asing yang bertemu, bernapas panjang, dan menjelma getir rumput liar di musim panas.  II begini sayang, ada kalanya secara bersamaan saya jatuh cinta dan ketakutan setengah mati pada kilatan cahaya sore hari yang mengembang dengan buas dari poros matamu. Jekardah, 2016

PULANG

I rumah saya di sini, tepat di runcing alismu rumah saya di sini, tepat di kedalaman bola matamu rumah saya di sini, tepat di rongga mulutmu  rumah saya di sini, tepat di lipatan lehermu rumah saya di sini, tepat di keluasan pundakmu rumah saya di sini, menukik tajam di punggungmu rumah saya di sini, menetap di urat pinggulmu rumah saya di sini, tepat di lingkar pusarmu rumah saya di sini, dimana semua kehidupan berawal mulanya hanya ikan berenang-renang di sepanjang kancing bajumu mendekam  dan menggeliat di sekujur tubuhmu II seseorang ingin pulang ke rumahnya. berdiri di muara pintu dan menunggu seseorang yang lain membukanya. seseorang itu membiarkan waktu memilikinya sementara, merebut fantasi-fantasi di kamar tidurnya.   Jakarta, 2016

5pm

Jurnal #1 Betapa dulu begitu besar keinginan saya untuk menikmati setiap waktu sendirian. Duduk di atas tempat tidur. Mengenakan dress bergaris hitam putih seperti seorang tahanan yang terkurung dalam rutinitasnya. Beberapa kali sempat saya berpikir untuk benar-benar mampu menenggelamkan diri di hadapan sebuah monitor laptop sambil menyimak sebuan artikel panjang berbahasa Inggris atau Prancis. Perlahan menghabiskan secangkir teh hangat pukul lima sore. Lantas ketika itu saya teringat seorang teman. Di kepala saya 《je trouve qu'il a des allures de stéréotype par rapport aux uns et aux autres. C'est la chose un petit peu choquante》. Katanya, di London orang-orang berkumpul di street café sekadar menikmati secangkir teh, mengunyah biskuit, lalu membicarakan keluh kesah akan Brexit.  : Advanced Falconry - Mutual Benefit 🎧 2016

MENGHADAP JENDELA

  Kadang kau kecup jendela ketika hujan Mulanya hanya gerimis, jatuh perlahan di tengadah tanganmu 2016