Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2010

Plak

dari mata mengalir nama matahari dan bulan. dari mata malam beramai-ramai menikam kerinduan pada cinta ingatan pada dada letupan pada kaki yang sengaja menggeliat, mengusap-usap telapaknya hingga perih luka menjadi lading dan bedil dan matapisau yang abadi -- Sekayu, 10

Dengan Singkat

nasihat itu ada pada tiap kata dan doa yang membentuk kau menjadi manusia yang mengaliri darah dan tubuhnya di antara sungai dan muara di surga sana. dan jembatan adalah penghubung nikmat yang memasygulkan penciptaan dari seseorang yang menendang bola di lapangannya dengan belah tengadah yang terus, sampai hilang-tiada --2010

Alamat

: ditujukan pada kulit lehermu pada kulit bibirmu pada kulit kelopakmatamu pada kulit dadamu pada kulit yang menumbuhkan rambut di kepalamu pada kulit yang memelihara dengus dan gaung rindumu pada kulit yang menyembunyikan suara dari kemaluanmu pada kulit yang menyekutukan malam di dalam selimut pada kulit yang liar memburu iga wanita untuk usia keadamanmu pada kulit yang rapi dari pori keringat sehabis kita kau aku samarsamar mulai paham makna baru tentang beberapa alamat bijak yang menafsirkan pergumulan di antara susah payah pengiriman rindurindu yang ditujukan pada kau-kulitmu --2010

Alkisah Suatu Malam

-1- tempat kau mengubur anak yang dalam perutnya terbelit kawat duri batas antara kota ibu kau ibuku pernah sama-sama menanam padi untuk diperebutkan oleh sanak suami. -2- tempat kau menikam suara dan jerit, menikam suara anak kecil yang tak punya batas yang terus ingin mati dikubur di liang padi. -3- tempat kau melempar gaduh yang bersumber dari kawat lilitan duri perut yang dibelit kawat duri 2010

Sajak Pagi, Menghitung Waktu

sajak itu datang dari sepi warna di buku gambar anak yang masih usianya bertangkup di bawah batu dan piring makan seorang ibu sajak itu menggeliat dan terbang di atas kepala yang berambut tebal bapak dan ibu yang usianya belum genap seribu tahun dan tigakali lipatnya dasawarsa kepalan bumi yang berayunayun pada langit sajak itu berkata :wangi di tubuh wangi kembang pada sepatu yang berjamur di kaki di mulutmulut anak bapak ibu yang pada waktu bangunnya dari tidur panjang tibatiba melayu mendingin menggigil panas di tanahsalju. Palembang, '10

Cinta, Sajak di Ponsel Kita

kau aku mau. mau rindu. mau rindu itu datang dari matakau mataku. matakau mataku jadi rindu. rindu yang mau pada kau aku. '10