T etapi kita melihat pada jalan yang lolong dan langit tanpa malam di atas kepala. Tetapi kita hirup sesak napas dan debu dan deru berupa gas alam yang hancur kesabarannya untuk tetap hidup di antara tipis daun di bukit atas kepala. Tetapi kita yang mendengar lagu dan menulis lagu dan suara dan lagu parau, dari tenggorokan kita yang terluka oleh kata dan bedil kata yang nakal bermain-main dengan pisau, kekecewaan mengalir menjadi darah di atas kepala. Tetapi kita yang hilang jalan sepulang bepergian di pasar swayalan dengan sepotong peta yang kita lentangkan dadanya selebar lautan yang meminum tetumbuhan dan tanah dan ranah, menuju kedalaman nubuat hingga menjadi makbul doa dan mantra di atas kepala. Tetapi kita yang menengadah tangan ke arah utara, di mana hidup awalnya muncul karena derita dan kesepian, telah menjadi-jadi bersama-sama raung yang dalam di atas air danau hijau di atas kepala. Tetapi kita tak mengerti apa-apa. Selain remuk keinginan yang tumbuh dewasa dan liar b...
Écoutez! J'ne vous raconte jamais des blagues, j'vous jure!